MPLS dan Pintu Gerbang Memasuki Proses pembelajaran
Purwakarta.in - Seluruh peserta didik yang telah dinyatakan diterima pada proses PPDB wajib mengikuti MPLS sebagi pintu gerbang awal memasuki proses pembelajaran.
Hal itu merupakan masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari rangkaian Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Begitu yang diungkapkan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika pada pembukaan MPLS serentak tahun ajaran 2022/2023 di SMPN 3 Purwakarta di Jalan Jenderal Sudirman, Senin 18 Juli 2022.
"Berdasarkan laporan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, hari ini, sebanyak 10.487 peserta didik baru tingkat SMP dan 14.713 peserta didik tingkat SD hasil dari PPDB tahun ajaran 2022/2023 yang mengikuti kegiatan MPLS di sekolah-sekolah negeri di wilayah Kabupaten Purwakarta dan sisanya menyebar di sekolah swasta dan pondok pesantren," kata Ambu Anne sapaan Bupati Purwakarta itu.
Ambu Anne berharap, bahwa 100 persen lulusan SD tahun ini dapat melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya, begitupun dengan lulusan SMP.
Menurutnya, peserta didik yang lulus tahun ini bisa dibilang istimewa. Mereka adalah angkatan masa transisi yang selama dua tahun kemarin mengikuti pembelajaran dengan sistem online atau jarak jauh.
"MPLS ini menjadi pintu gerbang awal proses pembelajaran tersebut. Tadi saya titip, bahwa sekolah harus merancang dan membuat peserta didik bangga dan bahagia sehingga nanti akan membuat mereka senang untuk belajar di sekolah," ucap Ambu Anne.
"Pelaksanaan PPDB untuk jenjang SD telah dilakukan sampai dengan tanggal 20 Juni 2022 lalu dengan hasil; calon peserta didik pada jenjang SD yang mendaftar melalui PPDB Online berjumlah 14.947 orang, melalui jalur afirmasi 701 orang, perpindahan tugas 122 orang dan melalui jalur zonasi sebanyak 13.890 orang. Dan jumlah peserta didik yang diterima pada PPDB SD tahun ajaran 2022/2023 sebanyak 14.713 orang," ucapnya.
Sementara, untuk PPDB tingkat SMP yang telah ditutup pada 11 Juli 2022 lalu, hasilnya adalah; yang mendaftar melalui PPDB Online ada 10.752 orang dari 16.153 orang lulusan SD dan 1.365 lulusan MI di wilayah Kabupaten Purwakarta.
Dan yang mendaftar melalui jalur afirmasi berjumlah 1.520 orang, jalur perpindahan orang tua ada 85 orang, jalur prestasi raport 209 orang, jalur prestasi dan penghargaan ada 368 orang dan untuk peserta didik yang mendaftar melalui jalur zonasi berjumlah 8.305 orang. Jumlah peserta didik yang diterima pada PPDB SMP tahun ajaran 2022/2023 berjumlah 10.487 orang.
"Kami juga menghimbau agar para guru dapat memperkenalkan kepada para peserta didik baru, siapa kepala sekolahnya, siapa gurunya siapa wali kelasnya, semua harus dikenalkan karena ini esensi dari MPLS," kata Kang Ipung, begitu ia kerap disapa.
Purwanto juga menekankan bahwa sekolah harus ramah terhadap anak-anak, sekolah harus nyaman, sekolah harus menjadi tempat apa yang anak-anak selama ini cari, sekolah harus menjadi kerinduan anak-anak.
Begitu yang diungkapkan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika pada pembukaan MPLS serentak tahun ajaran 2022/2023 di SMPN 3 Purwakarta di Jalan Jenderal Sudirman, Senin 18 Juli 2022.
"Berdasarkan laporan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, hari ini, sebanyak 10.487 peserta didik baru tingkat SMP dan 14.713 peserta didik tingkat SD hasil dari PPDB tahun ajaran 2022/2023 yang mengikuti kegiatan MPLS di sekolah-sekolah negeri di wilayah Kabupaten Purwakarta dan sisanya menyebar di sekolah swasta dan pondok pesantren," kata Ambu Anne sapaan Bupati Purwakarta itu.
Ambu Anne berharap, bahwa 100 persen lulusan SD tahun ini dapat melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya, begitupun dengan lulusan SMP.
"Kami meyakini bahwa lulusan SD tahun ini, 100 persen melanjutkan ke tingkat SMP atau sederajat. Nanti kita lihat datanya," ucap Ambu Anne.
Menurutnya, peserta didik yang lulus tahun ini bisa dibilang istimewa. Mereka adalah angkatan masa transisi yang selama dua tahun kemarin mengikuti pembelajaran dengan sistem online atau jarak jauh.
Kini, Lanjut Ambu Anne, seluruh sekolah di Kabupaten Purwakarta sudah 100 persen melakukan pembelajaran tatap muka atau offline.
"MPLS ini menjadi pintu gerbang awal proses pembelajaran tersebut. Tadi saya titip, bahwa sekolah harus merancang dan membuat peserta didik bangga dan bahagia sehingga nanti akan membuat mereka senang untuk belajar di sekolah," ucap Ambu Anne.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto dalam keterangannya mengatakan, MPLS tahun ini mengambil tajuk Merdeka Belajarku, Istimewa Sekolahku.
Ia juga menyinggung evaluasi PPDB yang berjalan lancar, adil, dan transparan, semua masyarakat bisa saling mengawasi karena melalui sistem online.
"Pelaksanaan PPDB untuk jenjang SD telah dilakukan sampai dengan tanggal 20 Juni 2022 lalu dengan hasil; calon peserta didik pada jenjang SD yang mendaftar melalui PPDB Online berjumlah 14.947 orang, melalui jalur afirmasi 701 orang, perpindahan tugas 122 orang dan melalui jalur zonasi sebanyak 13.890 orang. Dan jumlah peserta didik yang diterima pada PPDB SD tahun ajaran 2022/2023 sebanyak 14.713 orang," ucapnya.
Sementara, untuk PPDB tingkat SMP yang telah ditutup pada 11 Juli 2022 lalu, hasilnya adalah; yang mendaftar melalui PPDB Online ada 10.752 orang dari 16.153 orang lulusan SD dan 1.365 lulusan MI di wilayah Kabupaten Purwakarta.
Dan yang mendaftar melalui jalur afirmasi berjumlah 1.520 orang, jalur perpindahan orang tua ada 85 orang, jalur prestasi raport 209 orang, jalur prestasi dan penghargaan ada 368 orang dan untuk peserta didik yang mendaftar melalui jalur zonasi berjumlah 8.305 orang. Jumlah peserta didik yang diterima pada PPDB SMP tahun ajaran 2022/2023 berjumlah 10.487 orang.
"Kami juga menghimbau agar para guru dapat memperkenalkan kepada para peserta didik baru, siapa kepala sekolahnya, siapa gurunya siapa wali kelasnya, semua harus dikenalkan karena ini esensi dari MPLS," kata Kang Ipung, begitu ia kerap disapa.
Purwanto juga menekankan bahwa sekolah harus ramah terhadap anak-anak, sekolah harus nyaman, sekolah harus menjadi tempat apa yang anak-anak selama ini cari, sekolah harus menjadi kerinduan anak-anak.
"Oleh karena, bapak dan ibu guru nya harus kreatif. Belajar tidak harus di ruang kelas, belajar bisa dimana saja, menjadikan Merdeka Belajarku, Istimewa Sekolahku," tukas Purwanto.
