Refleksi Hardiknas HMI dan Arah Pendidikan Jawa Barat
Purwakarta.in - Pendidikan merupakan urusan yang wajib. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta melalui Dinas Pendidikan tengah berkonsentrasi dan memiliki inovasi yaitu Program Lima Bunga Pendidikan Karakter. Program tersebut sebagai upaya mewujudkan siswa berkarakter pada tingkat SD dan SMP.
Demikian disampaikan Bupati Purwakarta Anne Rartna Mustika melalui Pejabat Sekda Kabupaten Purwakarta Norman Nugraha pada Acara Refleksi Hardiknas HMI dan Arah Pendidikan Jawa Barat, di Bale Sawala Yudhistira, belum lama ini.
Menurut Norman, kelima bunga pendidikan karakter tersebut melalui gagasan Tujuh Poe Atikan. Selain itu, ada juga program Pendidikan Agama Keagamaan dan Pendalaman Kitab, Insersi Pendidikan Anti Korupsi, Sekolah Ramah Anak, dan Tatanen di Bale Atikan. Program-program tersebut dapat diinsersikan ke dalam implementasi masyarakat di Kabupaten Purwakarta.
"Purwakarta sudah menerapkan konsep 7 poe atikan yang kemudian konsep tersebut dijadikan sebagai langkah strategis dalam menerapkan pendidikan karakter dengan berbasis kesundaan bagi para pelajar yang ada di Purwakarta" ujar Norman.
Diketahui, agenda Refleksi Hardiknas HMI dan Arah Pendidikan Jawa Barat itu digelar bersama Bidang Pendidikan Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jawa Barat dengan mengambil tema; Melalui Profil Pelajar Pancasila, Perkuat Karakter Anak Bangsa ditengah Gempuran Ideologi Global.
Adapun dalam momentum Refleksi Hardiknas itu, Koordinator Presidium KAHMI Purwakarta, Dadan Komarul Ramdan menyampaikan bahwa generasi terdidik negeri ini diharapkan lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari nya.
"Dalam menterjemahkan hardiknas di jawa barat. Sebelumnya hal pertama perlu meninjau kembali fenomena perguliran ilmu pengetahuan dari letakan fondasi melalui filsafat. Kedua, dengan melihat fenomena tersebut, maka sistem pendidikan perlu menggali kurikulum menjadi rumusan yang lebih ramping dan inilah saat nya melakukan disruption dengan menggabungkan seluruh mata pelajaran dalam bentuk 8 mata pelajaran saja yaitu: kegiatan proyek, diskusi, penelitian, perencanaan, perancangan, rekayasa, evaluasi dan pengembangan," kata Dadan.
Menurutnya, kedelapan mata pelajaran itu menggabungkan semua mata pelajaran yang ada, dan ini tidak hanya berlaku untuk strata doktoral, tetapi dimulai dari tingkat strata pre elementary school sampai strata doktoral, dengan demikian generasi kita semakian fimilier dengan setiap kasus yang dihadapi.
"Hal ketiga adalah obyek kajian kedelapan mata pelajaran itu perlu diletakan dalam orientasi kajian terkini yaitu sektor kebutuhan real manusia, kemudian energi dan Spaces area. Demikian hal ini menjadi penting sehingga generasi terdidik negeri ini lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari nya," ujar Dadan.
Sementara, Ketua Umum HMI Badko Jawa Barat Firman Nasution menuturkan bahwa kegiatan ini diselenggarakan agar dalam momentum Refleksi Hardiknas pada tahun ini mendapatkan arah baru dari apa yang telah di gagas oleh Mendikbud Ristek RI yaitu tentang Profil Pelajar Pancasila yang kemudian dapat di terjemahkan oleh setiap institusi pendidikan di Jawa Barat. Mengingat angka tauran pelajar di Jawa Barat tertinggi di Indonesia selama 2021 kemarin.
"Hal ini menjadi perhatian khusus, sehingga bagaimana arah pendidikan di Jawa Barat dalam merespon gagasan Profil Pelajar Pancasila tersebut. Bagaimana perkembangannya selama ini dan apa yang dapat di sinergiskan oleh HMI Badko Jawa Barat dalam proses pembinaan penguatan karakter bagi pelajar-pelajar di Jawa Barat" kata Firman.
Kegiatan Refleksi Hardiknas, HMI dan Arah Pendidikan Jawa Barat itu juga menghadirkan para pemapar yang ahli dalam bidangnya yang kemudian didukung oleh pihak-pihak yang berkaitan sehingga jadi langkah kolaboratif dalam pembahasan penguatan pendidikan karakter.
Adapun para pemapar yang dimaksud adalah Ir. Hendarman. M.Sc. Ph.D selaku Plt Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendikbud Ristek Dikti Republik Indonesia yang embahas tentang, Konsepsi Profil Pelajar Pancasila Sebagai Penguatan Karakter Generasi Bangsa.
Kedua, disampaikan oleh Prof. Dr. Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., SH., M.Si selaku Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia yang membahas tentang Rekonstruksi UU SISDIKNAS menyoal Profil Pelajar Pancasila. Ketiga, disampaikan oleh Ammar Fauzi, Ph.D selaku dosen filsafat dan direktur Indonesia Berfilsafat yang membahas tentang Falsafah Pancasila sebagai Pondasi dalam Penguatan Pendidikan Karakter.
Lalu ada, Letkol Inf. Himawan selaku Pabandya Komsos mewakili KAPOK SAHLI Kodam III Siliwangi yang membahas tentang Kampung Pancasila sebagai langkah kolaboratif dalam merespon gagasan Profil Pelajar Pancasila.
Adapun peserta yang terlibat pada kegiatan tersebut diantaranya : Forum Osis MPK Purwakarta, Forum Pelajar Sadar Hukum (FPSH) Jawa Barat dan Purwakarta, Purna Paskibraka Kabupaten Purwakarta, Mojang Jajaka, Jabar Bergerak Zilllenial Purwakarta, serta mahasiswa yang ada di Purwakarta. (***)