Pemerintah Ungkap Penyebab Kasus Corona Capai 1.046 Orang
Juru bicara pemerintah untuk penanganan corona, Achmad Yurianto (foto: net) |
Dilansir dari tirto.id, Juru bicara pemerintah untuk penanganan corona, Achmad Yurianto, mengatakan ada sejumlah faktor yang membuat angka positif COVID-19 terus melonjak.
"Dari hari ke hari kita lihat ada penambahan kasus signifikan. Ini menandakan bahwa penularan masih berlangsung terus-menerus. Ini kita maknai masih ada kasus positif yang masih ada di tengah-tengah kita semua," kata Yuri saat konferensi pers di gedung BNPB, Jakarta, Jumat (27/3).
Dengan banyaknya kasus positif yang ada di tengah masyarakat membuat potensi kontak langsung juga masih sangat besar. Bila kontak dengan orang yang sakit tentu jumlah orang yang tertular semakin tinggi.
"Kedua berarti ada kontak dekat yang terjadi dengan kasus ini, sehingga terjadi penularan dan memunculkan angka yang jadi sakit," tutur dia.
"Ini yang kemudian jadi faktor utama penambahan kasus dari hari ke hari," tambah dia.
Di sisi lain, masih ada warga yang tidak menjalankan anjuran atau seruan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah. Misalnya, rajin cuci tangan hingga tidak keluar rumah.
"Mencermati hal ini maka sekali lagi ayo sama-sama kita putuskan rantai penularan ini," ujar dia.
Untuk itu, pemerintah terus menelusuri warga yang positif COVID-19. Salah satu cara cepat yang dilakukan, yakni dengan rapid test.
"Kita akan lakukan rapid test untuk screening di kelompok-kelompok yang punya risiko tertular dari pasien positif di rumah sakit. Ini kita laksanakan bersama masyarakat sehingga bisa cepat temukan dan isolasi, baik secara mandiri di rumah atau di rumah sakit," ucap Yuri.
Saat ini, jumlah pasien positif corona di Indonesia mencapai 1.046 orang, 46 orang sembuh, dan 87 orang meninggal dunia.