Patut Diketahui, Inilah 5 Perbedaan Hand Sanitizer dan Disinfektan
Ilustrasi (Shutterstock) |
Salah satu caranya adalah dengan memutus mata rantai kehidupan virus yang dapat hinggap sementara pada benda-benda ataupun anggota tubuh.
Tindakan pencegahan penularan virus dapat dilakukan dengan menggunakan hand sanitizer dan disinfektan. Memang, kedua cairan ini memiliki fungsi yang sama yakni dapat membunuh kuman, bakteri, dan virus.
Namun, terdapat beberapa perbedaan mendasar yang perlu diketahui agar Anda tidak salah dalam memanfaatkannya. Berikut rangkuman 5 perbedaan dari hand sanitizer dan cairan disinfektan:
Istilah
Pada dasarnya, hand sanitizer dan cairan disinfektan memiliki istilah yang sama yakni campuran bahan-bahan kimia yang dapat membunuh mikroorganisme seperti kuman, bakteri, dan virus yang dapat merugikan dengan bertahan hidup dan bereproduksi di dalam sel makhluk hidup lainnya.
Namun, secara istilah hand sanitizer lebih merujuk pada tindakan untuk melakukan sterilisasi pada anggota tubuh yang rentan menjadi sumber bakteri yaitu tangan.
Sedangkan istilah disinfektan lebih erat kaitannya dengan menjauhi infeksi yang dapat dilakukan oleh bakteri, virus, dan kuman yang menempel pada benda-benda di sekitar manusia. Kemudian, virus tersebut dapat menyebar dan menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh manusia.
Bahan
Dilansir pada Liputan6, bahan yang digunakan untuk membuat disinfektan tersebut berbeda dengan bahan yang terkandung di dalam hand sanitizer. Pada umumnya, cairan disinfektan menggunakan bahan-bahan kimia berupa senyawa chlorin, hydrogen peroksida, creosote, dan alkohol.
Tidak hanya itu, pada dasarnya disinfektan memiliki kandungan biosida yang cukup tinggi dibandingkan dengan hand sanitizer.
Sedangkan, hand sanitizer merupakan cairan pembunuh bakteri yang mengandung alkohol yang lebih banyak dibandingkan dengan cairan disinfektan yakni antara 60 hingga 100 persen, etanol, gliserol, dan hydrogen peroksida serta beberapa bahan kimia tambahan yang dapat membantu melembabkan kulit.
Manfaat
Berdasarkan istilahnya, hand sanitizer adalah cairan pembunuh kuman, bakteri, dan virus yang menempel sementara pada anggota tubuh manusia seperti tangan. Jadi, hand sanitizer hanya dapat digunakan pada manusia untuk sebagai antiseptik pencegah bakteri, kuman, dan virus.
Pada umumnya hand sanitizer tidak efektif digunakan untuk membunuh bakteri yang menempel pada permukaan benda. Sebab, hand sanitizer hanya bersifat antiseptik dimana hanya efektif apabila diaplikasikan pada anggota tubuh.
Merujuk pada istilah disinfektan, maka cairan ini lebih digunakan untuk kuman, bakteri, dan virus yang tidak menghinggapi makhluk hidup sebagai tempat tinggalnya sementara, melainkan pada permukaan benda.
Oleh karena itu, cairan disinfektan memiliki manfaat yang berbeda dengan hand sanitizer. Cairan disinfektan hanya dapat digunakan untuk mematikan kuman, bakteri, dan virus yang menempel pada permukaan benda yang ada di sekitar Anda.
Cara Penggunaan
Cara menggunakan hand sanitizer yaitu ambil 2 hingga 3 tetes cairan hand sanitizer pada telapak tangan. Setelah itu, aplikasikan pada seluruh permukaan tangan yang meliputi telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, serta punggung jari secara merata.
Berbeda, cairan disinfektan dapat dimanfaatkan untuk membunuh kuman, bakteri, dan virus dengan disemprotkan pada benda-benda yang sering tersentuh. Hindari menyemprotkan cairan disinfektan pada anggota tubuh ataupun bio organisme lainnya.
Cairan disinfektan dapat disemprotkan dua kali sehari. Semprotkan pada permukaan benda seperti gagang pintu, toilet, saklar lampu, meja, kursi, dan lain sebagainya.
Hindari menyemprotkan cairan disinfektan secara langsung pada makhluk hidup. Karena justru dapat memicu gangguan kesehatan. Maka, akan lebih baik untuk menggunakan alat pelindung seperti masker, kacamata khusus, dan sarung tangan plastik sebelum menyemprotkan cairan disinfektan pada permukaan benda di sekitar Anda.
Waktu Penggunaan
erdapat beberapa waktu yang tepat untuk menggunakan hand sanitizer. Hand sanitizer dapat digunakan pada waktu-waktu yang penting seperti setelah melakukan aktivitas, sebelum makan, setelah makan, setelah buang air kecil dan besar, dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, Anda dapat mengaplikasikan hand sanitizer tersebut sesering mungkin untuk menghindari kuman, bakteri, dan virus menempel lebih lama di tangan Anda.
Namun, akan lebih baik jika Anda sering mencuci tangan menggunakan sabun untuk membunuh kuman dengan efektif dibandingkan dengan hand sanitizer. Sebab, kandungan alkohol yang tinggi disinyalir dapat membuat tangan Anda kering, kasar, alergi, dan bahkan gangguan kesehatan pada permukaan kulit.
Di sisi lain, penggunaan cairan disinfektan yang disemprotkan pada permukaan benda dapat dilakukan cukup dua kali dalam sehari. Semprotkan pada saat sebelum memulai aktivitas yakni pada pagi hari dan setelah melakukan aktivitas yakni pada sore hari.