Imbas Corona, Cristiano Ronaldo Mau Jenguk Ibu Sakit, Malah Dikarantina
Ronaldo dan Ibunda/ Foto: Instagram @doloresaveiroofficial |
Dalam laporan yang dirilis Rabu (11/3/2020), Juventus memberikan pernyataan resminya. Ronaldo tidak akan kembali ke Italia terkait situasi kesehatan yang terjadi karena virus corona.
"Ronaldo belum berlatih dan tetap di Madeira menunggu perkembangan terkait dengan krisis kesehatan yang saat ini sedang berlangsung," demikian pernyataan resmi Juventus, dikutip dari CNN (12/3/2020).
Ronaldo memang telah kembali ke Madeira, Portugal untuk mengunjungi sang ibu, Maria Dolores Aveiro. Maria baru-baru ini dilaporkan mengalami stroke, Bun. Rencana Ronaldo kembali ke Italia untuk berlatih bersama Juventus pun dibatalkan.
Kekhawatiran tentang kondisi Ronaldo muncul karena pria 35 tahun itu melakukan kontak langsung dengan Rugani. Tepatnya tiga hari sebelum Rugani dinyatakan positif, yaitu saat Juventus bertanding melawan Inter Milan, Minggu (8/3/2020).
Dalam foto yang diunggah Rugani di Twitter usai laga itu, terlihat Ronaldo dan pemain Juventus lainnya foto bersama dan Rugani ada di dalamnya. Mereka merayakan kemenangan Juventus atas Inter Milan di ruang ganti, Bun.
Sejak salah satu pemainnya dinyatakan positif virus corona, Juventus mulai menjalankan prosedur isolasi. Termasuk pada orang-orang yang melakukan kontak langsung dengan Rugani.
"Juventus Football Club saat ini mengaktifkan semua prosedur isolasi yang diharuskan oleh hukum, termasuk mereka yang telah melakukan kontak langsung dengannya," demikian pernyataan klub, dilansir New York Post.
Rugani sendiri akhirnya angkat bicara. Di akun Twitter-nya, pria 25 tahun itu memastikan dirinya baik-baik saja.
Daniele Rugani/ Foto: Instagram @michelapersico |
"Saya mendesak semua orang untuk menghormati aturan, sebab virus ini tidak membeda-bedakan! Mari kita lakukan untuk diri kita sendiri, untuk orang yang kita cintai, dan orang-orang di sekitar kita," sambungnya.
Italia menjadi negara kedua dengan kasus positif virus corona terbanyak. Sudah lebih dari 12.000 orang positif dan terjadi 827 kematian.
Terkait penyebaran virus corona, salah satu penanganannya adalah tidak panik, Bun. Hal ini diungkapkan Konsultan Paru Sub Infeksi RSUP Persahabatan dr.Erlina Burhan, M.Sc, SpP (K).
"Tidak perlu panik, karena virus corona menular melalui kontak langsung dengan pengidap," kata Erlina, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pencegahan paling efektif adalah memperkuat antibodi dan menjaga pola hidup sehat. Salah satunya seperti rutin mencuci tangan yang dapat mengurangi risiko penyebaran virus hingga 37 persen.
Erlina menyarankan untuk cuci tangan selama 20 detik dengan rutin sebelum memegang mulut, hidung, mata. Kita juga diminta untuk menutup mulut dan hidung dengan masker atau tisu ketika bersin atau batuk dan rutin membersihkan diri setiap habis bepergian.