Duhh! Di AS Perawatnya Pakai Plastik Sampah, Di Indonesia Pakai Jas Hujan
Tangkapan layar twitter |
Persediaan alat pelindung diri (APD) seperti masker dan baju hazmat semakin tipis dari hari ke hari. Di Indonesia, sejumlah tenaga medis bahkan harus rela memakai jas hujan menyusul habisnya APD.
Kelangkaan APD nyatanya juga terjadi di belahan dunia lain. Di Amerika Serikat (AS), para perawat harus rela memakai kantong plastik sampah guna menghindari tertular virus corona ketika merawat pasien.
Hal itu diketahui dari foto yang ramai menjadi perbincangan di dunia maya. Foto itu menunjukkan tiga perawat di Mount Sinai West, New York Citu, yang tengah berpose di lorong rumah sakit sambil mengenakan plastik sampah hitam sebagai penutup tubuh.
“Tak ada 'gaun' lain (APD) di seluruh rumah sakit,” bunyi pesan dalam unggahan tersebut dikutip New York Post.
Sementara, perawat di rumah sakit sekitar Colombus mengatakan persediaan APD yang semakin menipis menjadi salah satu penyebab kematian asisten manajer perawat bernama Kious Kelly. Ia dinyatakan terinfeksi corona dua pekan lalu dan meninggal pada Selasa (24/3).
“Kious tidak pantas merasakan hal ini. Rumah sakit sudah sepatutnya bertanggung jawab. Rumah sakit telah membunuhnya,” ucap mereka.
Menurutnya, tipisnya persediaan APD sejatinya sudah berlangsung setahun belakangan ini. Ia mengaku bahkan sampai harus menyembunyikan APD ketika unit lain memintanya.
“Ketika kami mulai menerima pasien COVID-19, persediaan APD menjadi semakin kritis,” kata seorang perawat.
“Kami harus menggunakan masker, baju hazmat, dan pelindung wajah berulang kali. Mungkin kondisi ini akan terus terjadi sampai semuanya berakhir,” tandasnya.
Per Jumat (27/3), AS kini memiliki 85.840 kasus positif corona, tertinggi di dunia. Sementara, sebanyak 1.296 orang tewas dan 753 dinyatakan sembuh.