Ahli China: Pasien Sudah Sembuh dari Covid-19 Bisa Terinfeksi Kembali
Ilustrasi - Pasien terkena Covid-19 (foto:net) |
Dilansir dari kompas.com, Zhao Jianping, kepala tim yang bekerja untuk mengatasi wabah Covid-19 di Hubei, China, mengatakan bahwa ada beberapa kasus di mana hasil tes pasien masih positif meski sudah dinyatakan sembuh.
"Ini berbahaya, Di mana Anda menempatkan pasien-pasien itu? Anda tidak bisa mengirim mereka pulang karena mereka mungkin masih bisa menulari orang lain, tapi mereka juga tidak bisa masuk lagi ke rumah sakit yang menjadi pusat penyebaran penyakit," kata Zhao, dilansir dari South China Morning Post, Jumat (21/2/2020).
Dalam wawancara terpisah dengan Beijing News pada Rabu (19/2/2020), Zhao mengatakan, salah satu pasiennya telah dinyatakan sembuh dan keluar dari rumah sakit setelah dua tes laboratorium hasilnya negatif.
Namun, beberapa hari kemudian, pasien itu mengalamai demam dan kembali dinyatakan positif. Dia mengatakan, kasus itu menyarankan bahwa pasien yang sudah pulih harus mengarantinakan diri di rumah selama 14 hari setelah dipulangkan.
Para ahli China sebelumnya telah memperingatkan bahwa pasien yang pulih dapat terinfeksi untuk kedua kalinya. Di Provinsi Ontario, Kanada, misalnya, dua kasus pertama Covid-19 di negara itu yang telah sembuh dinyatakan positif lagi.
Kevin Patterson, seorang dokter di Kanada, mengatakan bahwa dalam beberapa kasus pasien yang telah sembuh dari Ebola atau TBC, mereka terus membawa jejak virus atau bakteri dalam tubuh. Dalam kasus ini, pasien yang dinyatakan positif lagi tidak menularkan virus ke orang lain.
Namun, masih belum diketahui apakah pasien yang sudah sembuh kemudian dinyatakan positif Covid-19 lagi dapat menularkan virus ke orang lain.
Oleh sebab itu, Kepala Divisi Epidemiologi dan Biostatistik di Universitas Hong Kong Benjamin Cowling mengatakan bahwa cara terbaik untuk menilai risiko tersebut adalah dengan memastikannya di laboratorium.
Cowling menambahkan, jika beberapa pasien yang sudah sembuh kemudian terinfeksi lagi dan terbukti dapat menularkan virus, maka penting untuk memantau seberapa sering itu terjadi.